Keanekaragaman Hayati di Indonesia

loading...
Keuntungan bagi negara Indonesia yang terletak di daerah tropis adalah Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Sekitar 17%-25% jenis hewan dan tumbuhan yang ada di dunia berada di Indonesia. Indonesia menempati urutan kedua di dunia setelah Brazil dalam hal keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan suatu jembatan dari Asia dan Australia, sehingga Indonesia memiliki habitat paling beragam di Asia Tenggara dan paling banyak jenis flora dan faunanya.
 
Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Di Indonesia ditemukan 702 spesies mamalia, tetapi ada sekitar 130 jenis mamalia yang  terdaftar dalam regulasi Indonesia untuk mendapat perhatian lebih serius oleh pemerintah Indonesia karena terancam punah.
 
Jenis yang dilindungi perundang-undangan Indonesia mencapai 70 jenis. Beberapa mamalia asli Indonesia yang telah punah antara lain harimau Jawa dan Bali, badak Sumatera di Kalimantan. Sedangkan mamalia yang terancam punah antara lain harimau Sumatera, gajah Sumatera, anoa, babi kutil di Jawa dan Bali, tapir, badak Jawa dan Sumatera, kelinci, dan kambing Sumatera.
 
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biodiversitas atau keanekaragaman hayati di Indonesia adalah :
  1. Indonesia terletak di wilayah tropis dengan kondisi iklim dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau serta intensitas sinar matahari yang merata sepanjang tahun.
  2. Indonesia merupakan negara kepulauan, kondisi ini menyebabkan isolasi geografis bagi makhluk hidup sehingga terdapat pulau-pulau yang memiliki spesies-spesie khas yang tidak terdapat pada pulau lainnya.
  3. Wilayah Indonesia terbagi atas dua zona, yaitu zona Asia dan Australia sehingga spesies-spesies makhluk hidup merupakan peralihan di antara wilayah tersebut.
  4. Kondisi laut Indonesia sangat beragam, sehingga terumbu karang yang terdapat di laut Indonesia juga sangat luas dengan segala jenis ikan, ataupun hewan lainnya serta tubuhannya.

Berikut ini adalah keanekaragaman jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia:

 

Jenis hewan yang terancam punah di Indonesia


Keanekaragaman jenis hewan yang terancam punah di Indonesia antara lain :
  1. Di wilayah Kawasan barat Indonesia/ Oriental ( Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan), spesies yang terancam punah antara lain : badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigrissumatrae), tapir (Tapirus indicus), elang (Spizaetus nanus), rangkong (Rhyticeres corrugetus), orang utan (Pongo pygmaeusabelil), beruang madu (Helaretos malayanus), bekantan (Nasalis larvatus), buaya muara (Crocodylus perosus), badak bercula satu ( Rhineceros sondaicus ), gajah Sumatera (Elephas maxinus), jalak bali putih (Leucopsar rotschildi).
  2. Kawasan Timur Indonesia / Australian (Maluku, Papua, NTB), spesies hewan yang terancam punah antara lain : cendrawasih (Paradisoea minor), kakatua raja (Probosciger aterrimus), kasuari (Casuarius casuarius), kuskus (Phalanger sericeus).
  3. Kawasan peralihan / transisi ( Sulawesi, NTT ), spesies hewan yang terancam punah antara lain : komodo (Varanus Komodoensis), maleo (Macrocephalon maleo), rangkong Sulawesi (Aceros cassidia).

 
Keanekaragaman jenis tumbuhan yang khas di Indonesia
  1. Durian (Durio zibethinus) dengan beberapa varietas antara lain : varietas petruk, simas, dan sitokong.
  2. Salak (Salacca edulis), dengan beberapa varietas antara lain : salak pondoh, salak Bali dan salak condet.
  3. Bunga bangakai (Raflesia arnoldi), bunga khas Indonesia yang ditemukan di daerah Bengkulu.
  4. Pohon jati ( Tectona grandis ), Mahoni (Switenia mahagoni), kenari (Canarium commune), banyak hutan di Pulau Jawa.
  5. Meranti (Shorea sp.) dan rotan (Calamus caesius), banyak ditemukan di Kalimantan.
  6. Kayu cendana (Santalum album) dan kayu putih (Eucalyptus alba) banyak ditemukan di Nusa Tenggara.

 

Keunikan biodiversitas Indonesia


Keunikan biodiversitas Indonesia antara lain adalah memiliki flora bertipe Malesiana. Malesiana merupakan kawasan yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Flora yang khas pada kawasan Malesiana termasuk Indonesia adalah :
  1. Pohon kayu ramin (Gonystylus bancanus)
  2. Meranti rawa (Shorea sp.)
  3. Keruwing rawa (Dipterocarpus sp.)
  4. Durian (Durio zibethinus)
  5. Mangga (Mangifera indica)

Indonesia juga memiliki hewan dan tumbuhan yang endemik. Hewan endemik yang ada di Indonesia antara lain komodo di Pulau Komodo, badak bercula satu di Ujung Kulon (Jawa Barat), dan tarsius di Sulawesi Tengah.
 
Tumbuhan endemik Indonesia antara lain bunga Rafflesia arnoldi yang hidup di hutan Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat, Rafflesia borheensis endemik di Kalimantan, dan Strongylodon macrobotrys (ratu sulur permata hijau), yang endemik di Papua.


Manfaat keanekaragaman hayati di Indeonesia


Beberapa manfaat yang diperoleh dari keanekaragaman hayati di Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Sebagai penghasil sumber daya hayati meliputi : sumber bahan pangan, penghasil karbohidrat, protein dan buah; sumber bahan industri, penghasil kayu, bahan obat, dan bahan kosmetika; sumber plasma nutfah; dan sumber perikanan untuk makanan maupun ikan hias.
  2. Sebagai sarana pengembangan pendidikan dan rekreasi meliputi hewan dan tumbuhan yang belum diketahui dikembangkan, dan hewan yang ada di kebun raya sebagai sarana pendidikan dan rekreasi.
  3. Sebagai sumber terbinanya aspek sosial-budaya masyarakat dengan aturan yang khas dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.

 

Pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia


Beberapa kegiatan manusia bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
  1. Ladang berpindah, selain memusahkan berbagai jenis tanaman juga mengubah struktur tanah.
  2. Intensifikasi pertanian, mencakup pemupukan, penggunaan insektisida, penggunaan bibit unggul, dan mekanisme pertanian.
  3. Penemuan bibit unggul, bibit tanaman, atau hewan yang unggul mendesak bibit lokal.
  4. Perburuan liar dan penangkapan ikan dengan cara tidak tepat.
  5. Penebangan liar, ladang berpindah, pembukaan hutan dan kegiatan manusia lainnya yang merusak hutan.
  6. Industrialisasi, selain mengurangi areal hutan juga menyebabkan polusi yang berakibat berkurangnya jenis hewan dan tumbuhan.

Kerusakan biodiversitas dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut :
  1. Penghijauan dan reboisasi.
  2. Pengendalian hama secara biologi.
  3. Penebangan hutan dan perencanaan yang baik dan dilakukan peremajaan.
  4. Usaha pemuliaan hewan dan tanaman.
  5. Usaha-usaha pelestarian alam secara insitu dan exsitu. 
keanekaragaman hayati di Indonesia

loading...