Platyhelminthes : Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Peranan Platyhelminthes

loading...

Ciri-ciri Platyhelminthes

 

Platyhelminthes : Ciri-Ciri, Klasifikasi dan Peranan Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari kata platy yang berarti pipih dan helminthes yang berarti cacing. Platyhelminthes dikenal dengan nama cacing pipih. Bentuk tubuh platyhelminthes yaitu pipih, triploblastik ( memiliki 3 lapisan yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm ). Platyhelminthes belum memiliki rongga tubuh, bilateral simetris dan tidak bersegmen. Sistem pencernaan platyhelminthes tidak sempurna, sistem ekspirasi dengan sel api, dan sistem saraf berupa tangga tali. Platyhelminthes bersifat hermaprodit ( pembuahan secara internal ).

Klasifikasi Platyhelminthes


Platyhelminthes terdiri dari 3 kelas, yaitu :
 
1.    Kelas Turbellaria
 
Turbellaria sering juga disebut cacing berambut getar. Contoh : Planaria sp. Ciri-ciri Planaria sp yaitu hidup bebas, dengan panjang 5-25 mm dan kepala berbentuk segitiga. Mulut dengan faring dapat dikeluarkan, dan terdapat di bagian ventral, serta tidak mempunyai anus. Planaria sp mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi, jika tubuhnya dipotong-potong, maka potongan tersebut akan membentuk individu-individu baru yang sempurna.
 
2.    Kelas Trematoda
 
Trematoda adalan jenis Platyhelminthes yang dikenal dengan cacing isap karena memiliki alat pengisap, mulut pada ujung anterior, bersifat hermaprodit, dan umumnya parasit. Contoh Trematoda antara lain sebagai berikut :
 
a.    Fasciola Hepatica ( cacing hati )
 
Fasciola hepatica hidup secara parasit di dalam hati dan saluran empedu mamalia, memiliki dua hospes, yaitu mamalia dan siput Lymnea. Bentuk tubuh seperti daun, panjang 3-5 cm, mempunyai dua alat pengisap, satu pengisap mengelilingi mulut dan satu pengisap lainnya pada permukaan ventral yang melekatkan diri pada inangnya. Fasciola hepatica mempunyai lubang kelamin diantara dua alat pengisap , tidak memiliki anus, dhermaprodit dan biasanya terjadi autofertilisasi.
 
b.    Clonorchis sinensis
 
Clonorchis siensis hidup secara parasit di dalam hati dan saluran empedu manusia, anjing, dan kucing. Inang perantara berupa siput air tawar dan ikan air tawar atau udang. Clonorchis sinensis banyak menyerang warga RRT, Jepang, dan Korea.
 
c.    Fasciola buski
 
Fasciola buski hidup secara parasit dalam usus manusia, anjing, dan babi. Inang perantara berupa siput dan tanaman air. Banyak terdapat di India dan China.
 

3.    Kelas Cestoda
 
Cestoda dikenal sebagai cacing pita karena tubuhnya pipih dan memanjang. Tubuh terdiri dari rangkaian segmen, masing-masing disebut proglotid yang membentuk kesatuan sebagai stobilasi. Pada kepala terdapat alat pengisap dan alat kait, tidak memiliki mulut, dan menyerap makanan melalui permukaan tubuhnya. Contoh Cestoda antara lain adalah sebagai berikut :
  • Taenia solium, hidup sebagai parasit dalam usus manusia, inang perantaranya adalah babi, dengan panjang mencapai 3 m serta memiliki alat pengisap.
  • Taenia saginata, memiliki panjang mencapai 25 m dan tidak memiliki alat kait sehingga tidak begitu berbahaya. Parasit dalam tubuh manusia dengan inang perantara adalah sapi.
  • Diphylloboyhrium latum, hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia dengan inang perantara adalah ikan.

Peranan Platyhelminthes


Dari penjelasan di atas, kita sudah bisa menarik kesimpulan mengenai peranan Platyhelminthes. Platyhelminthes umunya merugikan karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Untu mencegah infeksi adalah dengan memasak daging sampai matang betul da membuang feses pada WC yang memenuhi syarat kesehatan.
loading...