Protista Mirip Tumbuhan dan Protista Mirip Jamur

loading...
Selain mengenai protsista mirip hewan, kita juga perlu mengenal protista mirip tumbuhan dan protista mirip jamur. Berikut ini adalah penjelasan mengenai protista mirip tumbuhan dan protista mirip jamur.

 

Protista mirip tumbuhan


Ganggang atau alga merupakan protista yang mirip tumbuhan. Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom, ganggang bukanlah nama takson dan tidak termasuk dalam kingdom Plantae. Ganggang termasuk dalam kingdom Protista, karena memiliki ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus.
 
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya, ganggang dapat dibedakan menjadi 6 phylum, yaitu Euglenophyta, Chlorophyta (ganggang hijau), Phaeophyta (ganggang cokelat), Chrysophyta (ganggang pirang atau keemasan), Rhohophyta (ganggang merah), dan Pyrrophyta (ganggang api).
Berikut ini penjelasan filum protista mirip tumbuhan.

 

Filum Euglenophyta


Euglenophyta merupakan kelompok ganggang bersel satu. Ganggang ini umumnya hidup di air tawar, seperti sungai, sawah, kolam, dan parit. Adapun ciri-ciri Euglenophyta adalah sebagai berikut :
  1. Mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau.
  2. Tubuhnya berbentuk oval memanjang.
  3. Pada salah satu ujungnya terdapat mulut sel.
  4. Pada mulutnya terdapat satu flagella yang berfungsi untuk alat gerak.
  5. Mempunyai bintik mata yang terdapat di dekat mulut. Mata tersebut berfungsi untuk membedakan antara terang dan gelap.
  6. Berkembang biak dengan pembelahan biner. Contohnya adalah Euglena viridis.

 

Filum Chlorophyta (ganggang hijau)


Filum Chlorophyta merupakan protista mirip tumbuhan yang memiliki banyak keanekaragaman genus. Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, chlorophyta digolongkan menjadi beberapa genus, sebagai berikut :
 

Ganggang hijau bersel tunggal tidak bergerak
 
Salah satu contoh ganggang ini adalah chlorella. Ganggang jenis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Habitatnya di air tawar, air laut, dan tempat yang lembab.
  2. Bentuk selnya bulat dengan kloroplas, seperti mangkuk.
  3. Punya pirenoid sebagai sumber protein.
  4. Berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik.

 
Ganggang hijau bersel tunggal dapat bergerak
 
Contoh ganggang ini adalah Chlamydomonas. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
  1. Bentuk bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk dilengkapi stigma dan pirenoid (pusat pembentukan amilum).
  2. Memiliki dua flagel yang berfungsi sebagai alat gerak.
  3. Terdapat dua vakuola kongtraktil untuk mencerna makanan
  4. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara membentuk zoospora dan generatif dengan cara konjugasi/ isogami.

 
Ganggang hijau berkoloni tidak dapat bergerak
 
Contoh ganggang hijau jenis ini adalah Hydrodiction. Berikut ini adalah ciri-cirinya :
  1. Habitatnya di air tawar dan koloninya berbentuk jala.
  2. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara zoozpora dan fragmentasi, sedangkan reproduksi generatif dilakukan dengan cara konjugasi.
  3. Dapat diamati dengan mata telanjang, karena berukuran cukup besar.

 
Ganggang hijau berkoloni dan dapat bergerak
 
Contoh ganggang ini adalah Volvox globator. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
  1. Habitat di air tawar, koloni berbetuk bola dengan jumlah sel antara 500-50.000 buah, dan tiap sel mempunyai flagel.
  2. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi, sedangkan reproduksi generatif dilakukan dengan cara konjugasi.

 
Ganggang hijau berbentuk filamen (benang)
 
Salah satu contohnya adalah Spirogyra. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
  1. Habitat di air tawar, kloroplas berbentuk seperti pita spiral dan memiliki sebuah inti.
  2. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi, sedangkan generatif dengan cara konjugasi.

 
Ganggang hijau berbentuk thallus

Contoh ganggang hijau dengan bentuk seperti ini adalah selada laut (Ulva lactua). Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
  1. Hidup menempel pada kayu atau bebatuan.
  2. Habitat di air asin dan air payau.
  3. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara membentuk zoospora berflagel empat, sedangkan reproduksi generatif dengan cara anisogami.

 

Filum Phaeophyta (ganggang cokelat)


Ganggang ini mengandung klorofil (zat warna hijau) dan flukosantin (zat warna cokelat). Phaeophyta hidup di air laut. Tubuhnya multiseluler dan berbentuk seperti lembaran atau tumbuhan tingkat tinggi (memiliki akar, batang, dan daun). Reproduksi aseksualnya dilakukan dengan fragmentasi dan zoospora, sedangkan reproduksi seksualnya dengan cara oogami.
 
Sel telur dihasilkan oleh oogonia dan sel sperma dihasilkan oleh anteridia. Dalam kehidupan, ganggang ini sering digunakan sebagai makanan ternak, obat-obatan, dan bahan pembuat cat. Contohnya adalah Laminaria sp., Sargassum sp., Fucus, dan Macrocytis.

 

Filum Chrysophyta (ganggang pirang atau ganggang keemasan)


Chyrosophyta (ganggang keemasan) merupakan ganggang yang pada umumnya hidup di air tawar. Namun, beberapa jenis ganggang ini ada yang hidup di air laut. Tubuhnya ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Ganggan ini dapat digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berkut :
  1. Kelas alga hijau-kuning (Xanthophyceae). Ganggang ini mempunyai klorofil dan xantofil. Contohnya adalah Vaucheria sp.
  2. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae). Ganggang ini mempunyai klorofil dan karoten. Contohnya adalah Ochromonas dan Synura.
  3. Kelas diatom (Bacillariophyceae). Ganggang ini banyak dijumpai di atas permukaan tanah yang basah, seperti sawah dan parit. Tubuhnya uniseluler. Dinding selnya tersusun atas hipoteka (kotak) dan epiteka (tutup). Contohnya adalah Navicula dan Pinnularia.

 

Rhodophyta (ganggang merah)


Ganggang merah hidup di laut. Bentuk tubuhnya seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak, bentuknya seperti lembaran. Warnanya merah karena mengandung pigmen fikoeritrin. Reproduksi seksualnya dilakukan dengan peleburan antara spermatozoid dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi ganggang merah. Ganggang merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru).

Pyrrophyta (ganggang api)


Ganggang api juga sering disebut Dinoflagellata. Tubuhnya tersusun atas satu sel yang memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Ganggang api berkembang biak dengan membelah diri. Pada umumnya, hidup di air laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Alga api yang dapat hidup di air laut memiliki sifat fosforesensi, yaitu memiliki fosfor yang mampu memancarkan cahaya. Contohnya adalah Perodinium.

 

Protista mirip jamur


Kelompok jamur lendir dan jamur air dimasukkan ke dalam kingdom Protista. Jamur ini dibagi ke dalam dua filum, yaitu Myxomycota (jamur lendir) dan Oomycota (jamur air).

 

Myxomycota (jamur lendir)


Myxomycota terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, kayu lapuk, dan tanah lembab. Jamur lendir berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam vakuola makanan. Sisa makanan yang tidak dicerna ditinggal waktu plasmodium bergerak.
 
Jika telah dewasa, plasmodium membentuk sporagium (kotak spora). Sporagium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid dan sel gamet ini melakukan singami.
 
Singami adalah peleburan adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dengan betinanya). Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa.

 

Oomycota (jamur air)


Jamur ini dimasukkan ke dalam kingdom protista karena strukturnya mirip dengan ganggang, tetapi tidak memiliki klorofil. Hifanya tidak mempunyai sekat dan intinya banyak (bersifat senositik). Reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara membentuk zoospora, yang memiliki dua flagel.
 
Adapun reproduksi generatif dilakukan dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora. Contoh Oomycota adalah Saprolegnia (parasit pada telur ikan), Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), dan Phytium (penyebab busuknya kecambah dan busuknya akar).

protista mirip tumbuhan


Demikianlah penjelasan mengenai protista mirip tumbuhan dan protista mirip jamur. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
loading...